Keloid adalah proses penyembuhan luka yang terjadi secara berlebihan. Jadi biasanya proses penyembuhan luka berhenti saat kulit kembali ‘normal’. Namun individu dengan bakat keloid, sepertinya tubuh tidak dapat memberikan sinyal kapan harus berhenti bertumbuh, sehingga bekas luka justru semakin besar dan mengganggu.
Keloid hanya dapat muncul pada pasien yang memiliki bakat, jadi sifatnya diturunkan. Namun tidak semua anak dari ortu dengan bakat keloid, akan muncul keloid juga nantinya.
Keloid punya tempat tumbuh favorit, yakni di telinga, dada, bahu, dan area kelamin (pubis). Mengapa demikian tidak ada yang tau.
Beberapa faktor yang merangsang pertumbuhan keloid adalah luka yang dalam, kotor, atau tidak terawat dengan baik. Contohnya adalah luka tusuk, luka tajam, lukas bekas sesar, bekas tindikan anting, bahkan luka bekas jerawat meradang.
Keloid dapat terus bertumbuh atau juga dapat berhenti bertumbuh, sampai saat ini faktor yang mempengaruhi tidak diketahui. Ciri-ciri keloid yang tumbuh/ yang masih aktif adalah memiliki sensasi gatal/ cenat-cenut.
Keloid dapat ditangani dengan pengolesan salep anti keloid, gel anti keloid, penyuntikan kortikosteroid intra lesi (KIL), hingga pembedahan. Terapi pembedahan harus sangat hati-hati karena tindakan bedah (= memunculkan luka baru) dapat memicu tumbuhnya keloid baru. Teknik pembedahan untuk keloid bisa dilakukan namun harus dipantau secara ketat dalam 1 bulan pertama. Bila keloid tumbuh lagi, harus segera dilakukan penyuntikan KIL.