Be-youth-iful, confident with your healthy skin

Pada hari Minggu, 21 Agustus 2016, ballroom hotel Le Meridien tampak meriah dengan taburan warna oren. Hari itu ada acara talkshow kecantikan yang diselenggarakan oleh Femina dan Bio-Oil. Acara dikemas dengan menarik, singkat, padat dan mudah dicerna oleh para hadirin. Dibuka dengan Zumba bersama mbak Liza Natalia, dilanjutkan dengan talkshow seputar kesehatan kulit oleh saya – dr. Rachel Djuanda, SpKK – , penjelasan mengenai Bio-Oil, ditutup dengan sharing oleh mbak Patricia Gouw selaku pemakai Bio-Oil. Pesan penting dalam pertemuan hari itu adalah:

  • Semua orang merindukan kulit sehat, kencang dan bersih seperti kulit bayi. Namun perlu diingat bahwa proses penuaan berlansung setiap saat. Oleh karena itu perawatan kulit harus dimulai sejak dini.
  • Kulit kering merupakan masalah yang sering dialami oleh kaum urban. Oleh karena itu penting untuk mengoleskan pelembab setiap hari.
  • Kulit kering menyebabkan banyak masalah, misalnya kulit menjadi mudah gatal (sensitif) dan munculnya stretch mark pada ibu hamil.

  • Ada berbagai macam tipe pelembab; mulai dari lotion yang tidak lengket, minyak yang agak lengket, sampai petroleum jelly yang sangat lengket.
  • Cara mengoleskan pelembab yang baik adalah digunakan paling sedikit 2 kali/ hari setelah mandi atau cuci muka.
  • Untuk mendapatkan kulit yang sehat tidak cukup dengan pengolesan krim atau pelembab (rejuvenasi eksternal), namun juga harus dibarengi dengan gaya hidup yang sehat (rejuvenasi internal) seperti konsumsi vitamin dan berolah raga secara teratur.
  • Bila sudah melakukan berbagai cara, namun masalah kulit tetap ada, berkonsultasilah pada dokter spesialis kulit.

5 perubahan yang sering terjadi pada ibu hamil

Taukah Anda?

Sumber: Fitzpatrick's Dermatology in General Medicine 8ed
Linea Nigra (Sumber: Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine 8ed)

Saat hamil, terjadi perubahan pada tubuh. Perubahan ini bersifat fisiologis, yang berarti berjalan secara alamiah dan bukan merupakan penyakit.

5 perubahan yang sering terjadi adalah:

  1. Muncul bercak coklat kehitaman di bagian tubuh tertentu, terutama pada ketiak dan genitalia. Juga akan muncul garis vertikal yang melintang dari bagian atas sampai ke bawah perut (linea nigra).
  2. Areola (area bulat di sekitar puting susu) juga akan menebal, meluas, dan menghitam.
  3. Muncul striae akibat peregangan kulit.
  4. Rambut menjadi lebih lebat dan jarang rontok.
  5. Mudah berkeringat.

Striae merupakan perubahan pada kehamilan yang sulit diobati (baca lebih lanjut disini), sedangkan perubahan lain akan menghilang perlahan setelah melahirkan.

Stretch mark pada kehamilan: lebih baik mencegah daripada mengobati

Walaupun sampai saat ini belum ada padanan kata yang tepat dalam bahasa Indonesia, namun istilah stretch mark sudah sangat dikenal di kalangan masyarakat Indonesia. Kadang dideskripsikan sebagai kulit yang pecah atau seperti terbelah, membentuk garis-garis berwarna putih dan sangat sulit untuk dihilangkan.

stretch mark for blog

Memang stretch mark sering menjadi masalah, terutama bagi wanita yang sedang mengandung. Stretch mark sering muncul pada area yang mudah melar, misalnya perut, pinggul, bokong, dan payudara. Faktor yang paling mempengaruhi munculnya stretch mark adalah riwayat keluarga, riwayat pada diri sendiri, dan faktor ras. Memang peningkatan berat badan secara cepat juga dapat meningkatkan risiko munculnya stretch mark, namun faktor genetik memegang peranan paling penting.

Kulit bersifat elastis dan dapat menyesuaikan dengan berbagai kondisi, namun bila terjadi peregangan yang melebihi kapasitas, ikatan antar jaringan ikat bawah kulit dapat terputus dan mengakibatkan munculnya stretch mark. Saat pertama kali muncul, kulit yang terbelah akan berwarna merah mudah redup dan masih berespons baik terhadap berbagai metode pengobatan. Lama-kelamaan akan terjadi perubahan warna menjadi abu keputihan. Stretch mark pada fase ini sudah menjadi sulit untuk diobati.

Lebih baik mencegah daripada mengobati

“Yay! Saya hamil!”

Saat berita baik ini diterima, langsung pikirkan berbagai perubahan yang akan dialami selama masa kehamilan, termasuk kemungkinan munculnya stretch mark. Beberapa hal yang harus dipikirkan dan dilakukan adalah:

  • Apakah ada riwayat stretch mark dalam keluarga? Tanyakan pada ibu dan saudara kandung anda yang sudah pernah mengandung.
  • Apakah pada tubuh anda sendiri ditemukan stretch mark bekas kehamilan pertama, bahkan walaupun anda belum pernah hamil sekalipun?

Bila dari kedua pertanyaan ini, ada jawaban YA, artinya anda memiliki risiko untuk mengalami stretch mark selama hamil.

Bagaimana mencegahnya?

Hindari kenaikan berat badan yang terlalu mendadak atau terlalu cepat

Kenaikan berat badan total yang ideal pada ibu hamil berkisar antara 10-14 kg, dengan perkiraan distribusi sekitar 2 kg pada trimester pertama, serta 5-7 kg pada trimester kedua dan ketiga. Diskusikan dengan dokter kandungan anda cara mengatur pola makan yang tepat agar tidak terjadi peningkatan berat badan yang berlebihan.

Hindari penggunaan kortikosteroid

Sebaiknya penggunaan kortikosteroid baik minum maupun oles dihindari karena dapat meningkatkan risiko munculnya stretch mark.

Pastikan kelembaban kulit tetap terjaga

Kulit yang kering menyebabkan ikatan antar jaringan ikat bawah kulit lebih mudah terjadi. Gunakan sabun mandi dengan pH netral atau mengandung pelembab, serta oleskan pelembab segera setelah mandi. Selain dioleskan pada tangan dan kaki yang mudah kering, pelembab juga harus dioleskan pada area yang rentan terhadap munculnya stretch mark, yakni perut, pinggul, payudara, paha dalam, dan lengan atas. Saat ini banyak beredar pelembab yang mengandung formula khusus untuk mencegah serta untuk mengurangi stretch mark yang telah muncul.

Berikan pijatan ringan saat mengoleskan pelembab

Pijatan dapat meningkatkan sirkulasi darah dan mempercepat penyerapan pelembab.

Terapkan gaya hidup sehat

Konsumsi sumber makanan yang kaya dengan vitamin A, C, dan D, serta mengandung mineral yang dapat menjaga kesehatan kulit. Konsumsi air paling sedikit 8 gelas per hari, dan lakukan olah raga ringan setidaknya 2 x 30 menit dalam 1 minggu.

Bagaimana bila stretch mark tetap muncul?

Bila stretch mark sudah mulai muncul saat masih mengandung, tidak ada tindakan lebih agresif yang dapat dilakukan karena memperhitungkan keamanan ibu dan janin. Setelah melahirkan, berkonsultasilah dengan dokter kulit anda untuk mencari metode pengobatan yang paling tepat.